Batam, 18 September 2019
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah ‘Azza wa jalla. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. Amma ba’du.
Belajar tidak hanya cukup berkutat seputar materi, rumus dan teori. Tapi yang lebih penting daripada itu adalah penerapan konsep yang sudah dipahami. Ini yang disebut sebagai aspek keterampilan (KI.4) pada Kurikulum 2013 yang saat ini sedang diterapkan di SMA IT Imam Syafi’i.
Selain menghasilkan sebuah produk, metode ini juga mendekatkan siswa pada pemahaman yang sebenarnya. Karena konsep materi yang telah diserap, diperagakan, dibuat, diraba, dirasakan dan dilihat secara visual. Sehingga ilmu melekat dalam dada.
Berkata Ali bin Abi Thalib :
هتف العلم بالعمل … وإن أجاب وإلا ارتحل
“Ilmu minta dipraktekkan. Kalau dia diamalkan maka ia akan tetap, kalau tidak ia akan pergi (hilang)
(Iqtida’ Ilmi al amal: Khatib Al Baghdady)
Al-Fudhail Bin ‘Iyadh juga berkata :
لا يزال العالم جاهلاً حتى يعمل بعلمه فإذا عمل به صار عالماً
“Seorang alim tetap dikatakan jahil sebelum ia mengamalkan ilmunya, jika ia mengamalkannya maka barulah ia dikatakan seorang alim.”
Maka agar ilmu itu meresap, Ustz Lathifah, S.Pd saat mengajarkan siswi tentang prosedur teks pada matapelajaran Bahasa Indonesia, menugaskan siswa membuat sebuah produk makanan.
Mereka dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok mempresentasikan prosedur pembuatan makanan yang nanti akan disajikan. Mulai dari bahan, cara peracikan, cara memasak, modal yang dibutuhkan hingga keuntungann yang mungkin diperoleh jika dijual. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan produk. Masyaa Allah
Berikut videonya: