Batam, 03 Januari 2019

Bismillah

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. Amma ba’du.

"Alumni adalah Inspirasi". Begitulah orang bijak mengatakan.

Bagaimana tidak? Karena mereka adalah pembuka jalan buat adek-adek kelasnya mendatang.

Teringat ketika tahun 2005, saat penulis masih berstatus siswa yang lagi bingung mau kuliah kemana. Tiba-tiba datanglah angin segar. Kakanda yang sudah melalang buana, berselancar didunia kampus; datang dan berbagi inspirasi, berbagi pengalaman dan cerita. Memberikan wejangan, kata-kata hikmah dan motivasi.

Dari sana, terbukalah cakrawala penulis untuk melanjutkan study, mengambil keputusan, menggapai cita-cita.

Dari mereka inspirasi ini muncul.

Dan pada tanggal 01 Januari 2019, disaat semua orang merayakan tahun baru, santri PPIT "merayakan" kedatangan alumni angkatan pertama PPIT Imam Syafi'i. Masyaa Allah, masa liburan mereka manfaatkan untuk berbagi dengan adek-adek kelasnya dalam kegiatan "NGOPI" Ngobrol Inspiratif bersama alumni PPIT Ikhwan dan akhwat. Diantara mereka ada yang sudah melanjutkan study ke Al Azhar Mesir, Lipia Jakarta, Lipia Medan, UNIMED, Politeknik Batam, ITERA Lampung, UIN Suska, UNRI, UNRIKA, STIKES Madani Jogjakarta dan kampus-kampus yang lain. Semua datang dan masing-masing memberikan pencerahan buat adek-adeknya.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah SMA IT Muhammad Aziz, S.Pd.I. Beliau sedikit berbagi memori lama saat sekolah SMA dulu dan berbagi cerita tentang masa-masa kuliahnya di Akademi Dakwah As Sunnah (ADAS) Medan. Beliau sangat senang dan bangga dengan kegiatan yang diprakarsai oleh alumni ini. Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat, lanjutkan untuk masa mendatang, pintanya.

Dan kepada seluruh santri beliau berpesan agar kegiatan yang tiada duanya ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, tanya kakanda antum seputar dunia kampus dan tetek bengeknya, karena mereka adalah pelaku utama, dan antum calonnya, katanya. Terakhir berliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh team yang telah berjuang untuk mengadakan kegiatan ini. Tentunya butuh waktu, konsolidasi, kerja team untuk membuat kegiatan seperti ini. Harapannya kedepan kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing alumni.


"Pemuda adalah agent of change. Kalau Adinda mau kuliah, maka adinda harus punya mental baja"

Kata Bang Huda membuka kata-kata inspirasinya


Kemudian beliau lanjutkan bahwa disaat adinda kuliah, adinda baru akan merasakan kehidupan nyata. Selama kita sekolah, kita merasa besar, wah; bagaikan katak dalam tempurung. Namun saat adinda sudah masuk dunia kampus, adinda akan merasakan atmosfer kepentingan, pertarungan ideologi, tarik-menarik massa, pertikaian yang hebat dan diskusi yang ilmiah.

Saat adinda kuliah, dekati dosen. Maka nilai A sudah ditangan katanya memberikan trik. Tapi jangan salah, mahasiswa itu ada 2 (dua) tipe; mahasiswa Kupu-kupu dan mahasiswa kura-kura.

Mahasiswa kupu-kupu, adalah mahasiswa yang berkutat hanya seputar akademik, bermain dengan HP dan laptop, printer dan mesin copy. Tujuannya agar dapat nilai bagus. kerjanya hanya kuliah-pulang, kuliah-pulang.

adalagi yang kerjanya kuliah, terus rapat. Kuliah-rapat. Menghabiskan masa-masa kuliahnya tidak hanya untuk urusan akademik, tapi juga aktif di organisasi kampus maupun luar kampus. Inilah mahasiswa yang akan merubah peradaban. Karena ia menggabungkan antara teori dan praktek. Hidup dalam lingkup akademik dan dunia nyata. Namun satu hal yang pasti, kuliah itu asyik kata beliau diakhir pemaparan.

Lain cerita dengan bang Fadhilah Akbar, yang saat ini melanjutkan kuliah di LIPIA Medan dan sudah semester satu. Kata beliau, kuliah itu mudah kok, yang terpenting ada kemauan yang tinggi. Maka akan ada jalan dalam setiap kesulitan. Beliau menceritakan kisah awal menginjakkan kakinya di Kota Medan, Kota Metropolitan ke-3 di Indonesia. Susah senang beliau ceritakan sebagai inspirasi buat adek-adeknya. Plus beliau juga memberikan bocoran soal masuk LIPIA.

"Buku yang adinda pelajari di Lipia nanti, adalah buku yang sudah adinda pelajari di PPIT. Disana adinda mengulang kembali. Lahap saja Kitab Mulakhos Lughah Arabiyyah dan Balaghag Wadihah yang adinda pelajari disini, insyaa Allah adinda lulus"

"PPIT Imam Syafi'i masyaa Allah, LUAR BIASA" katanya.

Datanglah kesempatan untuk Bang Syamil memberikan sekelimut kisahnya. Beliau mengawali dengan kehidupan kampus di LIPIA Jakarta, mulai dari kurikulum, kegiatan kampus, dosen, ujian masuk hingga kehidupan Jakarta yang baru kali itu ia alami. Ia satu-satunya alumni yang lulus di LIPIA Jakarta menasehati adik-adiknya untuk rajin belajar, rajin menghafal Al Quran, tidak tidur di kelas. Rugi besar katanya.

Saat yang ditunggu-tunggu pun datang, mahasiswa "dalam negri" pun tampil. Diriingi dengan gelak tawa dan cekikian santri, majulah bang Zidan yang terkenal kocak dan bang Awaluddin. Walaupuan mereka kuliah dikampus yang sama; Politeknik Batam, namun memilih jurusan yang berbeda. Masing-masing memaparkan tentang jurusan, kegiatan kampus, tata cara kuliah dan ujian masuk. Semua santri mendengarkan dengan seksama. Sesekali terdengar tawa ceria dari santri karena ulah bang Zidan yang lucu.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan kegiatan tanya-jawab. Ada banyak siswa yang mau bertanya, namun karena keterbatasan waktu, akhirnya hanya diperkenankan beberapa siswa saja saja.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian dorprice dan serah terima cendramata dari alumni pertama untuk pondok.

Saat penutupan team mengucapkan terimakasih kepada pihak pondok yang telah menfasilitasi kegiatan ini.

Semoga kegiatan ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Amien

Berikut galerinya, sila digeser ke sebelah kiri :